Domestik.co.id – Curhatan empat santriwati dari Mahad Al Jamiah UIN Walisongo Semarang yang diduga diberi makanan basi menghebohkan media sosial. Kejadian ini viral setelah video curhatan mereka yang sedang menangis karena diberi makanan basi tersebar luas di akun TikTok @mimshw03.
Dalam video tersebut, nampak empat santriwati mengenakan kerudung sambil memegang kotak makanan berisi nasi dan lauknya yang diduga tidak layak konsumsi.
Salah seorang santriwati menambahkan bahwa ini bukan kali pertama mereka mendapatkan makanan yang tidak layak dari institusi tersebut. Ungkapan kekecewaan dan ketidakpuasan juga datang dari santriwati lain yang merasa tidak bisa menerima kualitas makanan yang tidak memadai.
Dalam rekaman video, satu santriwati berkerudung abu-abu tampak terisak, sedangkan yang lain mencoba memberikan dukungan. Hal ini menjadi perhatian serius di media sosial karena menyoroti masalah makanan yang harusnya memenuhi standar keamanan dan kelayakan untuk dikonsumsi.
Pengakuan Santri Wati di Beri Makanan Basi
Dalam video viral ini, terlihat empat orang santri berbicara mengenai kualitas pelayanan makanan yang mereka terima sangat buruk. Mereka juga memperlihatkan isi dari wadah atau tempat makan tersebut sebagai bukti atas keluhan mereka.
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami selaku santri Ma’had al Jamiah UIN Walisongo Semarang menyampaikan rasa kecewa dan sudah tidak kuat lagi akan fasilitas makanan yang diberikan oleh UIN Walisongo Semarang yang seakan-akan tidak menganggap kami sebagai manusia,” ucap santri berkerudung hitam.
Santri yang mengenakan kerudung coklat dalam video tersebut kemudian merespons dengan mengatakan bahwa pemberian makanan yang sudah basi bukanlah kejadian yang terjadi hanya sekali atau dua kali saja.
“Bukan hanya satu kali ini saja kami diberikan hidangan makanan basi, bukan juga dua kali. Sudah lebih tiga kali kami diberi makanan basi. Kami ini manusia, buat apa makanan basi seperti ini selalu dikasihkan ke kami, kami enggak butuh. Dan kalau memang kalian nggak niat ngasih makan kami, harusnya enggak usah aja,” timpal santri itu.
Sudah Bayar Fasilitas Senilai 3 Juta
Para santri tersebut juga mengungkapkan bahwa mereka telah mengeluarkan sejumlah uang sebesar Rp 3 juta untuk fasilitas di Ma’had ini. Namun, fasilitas yang akhirnya mereka terima justru sangat jauh dari harapan dan sangat terkesan buruk.
“Apa kalian berpikir bahwa kami ini hewan yang seenaknya kalian jadikan bahan uji coba layak tidaknya ma’had kalian? Jika memang tidak bisa memfasilitasi kami dengan cukup baik tidak usah saja mewajibkan Ma’had al Jamiah ini. Uang 3 juta bukan nilai yang rendah bagi kami yabg lahir dari keluarga biasa,” ungkap sambut santri berkerudung hitam.
Tanggapan Rektor Mengenai Masalah Diberi Makanan Basi
Mengenai hal ini, Wakil Rektor yang bertanggung jawab dalam bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja sama, Achmad Arief Budiman, menyatakan bahwa tidak semua informasi yang diberikan oleh para mahasiswa tersebut dapat dipastikan benar. Meskipun begitu, ia juga mengakui bahwa tidak dapat diabaikan adanya beberapa kekurangan dalam pelayanan terhadap mahasiswanya.
“Mengenai adanya penemuan buruknya kualitas layanan katering yang ada dalam video yang disebarkan itu, meskipun informasi yang sudah tersebar tidak sepenuhnya benar, namun bagi kami, pihak UIN Walisongo, ini merupakan suatu pengingat yang perlu direspons secara positif,” ungkap Achmad dalam keterangannya, Kamis (10/8).
Achmad berjanji kedepannya akan memperbaiki fasilitas ini. Agar kejadian pemberian makanan basi tidak terulang kembali.