Menu

Mode Gelap
Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Ungkap Wajah dan Arti Nama Anak Kedua Tak Restui Hubungan Eva Manurung dan Jordan Ali, Febby Carol: Bikin Malu Empat Tempat Kafe Terbaik di Patrol, Indramayu, Jawa Barat Wulan Guritno Jalani Pemeriksaan Terkait Kasus Promosi Judi Online Aldi Taher Doakan Masalah Yadi Sembako Segera Selesai

Berita Domestik · 22 Okt 2024 09:18 WIB ·

22 Oktober 1797 Orang Pertama Terjun Payung


					22 Oktober 1797 Orang Pertama Terjun Payung Perbesar

Pada 22 Oktober 1797, sejarah mencatat peristiwa penting yang menjadi tonggak awal dalam teknologi penerbangan: pelompat pertama yang menggunakan parasut dalam penerjunan dari ketinggian. Orang itu adalah André-Jacques Garnerin, seorang ahli balon udara asal Prancis yang mengubah sejarah penerbangan dengan eksperimen berani ini.

Momen ini tidak hanya menandai pencapaian manusia dalam bidang penerbangan, tetapi juga membuka jalan bagi penggunaan parasut dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia militer dan olahraga ekstrem.

Latar Belakang Sejarah Penerbangan dan Parasut

Sebelum membahas lebih jauh tentang Garnerin, penting untuk memahami konteks perkembangan penerbangan dan parasut pada masa itu.

Pada akhir abad ke-18, penerbangan sudah mulai menjadi perhatian di Eropa, terutama setelah balon udara panas pertama kali diterbangkan oleh Montgolfier bersaudara pada 1783.

Namun, meskipun balon udara panas menawarkan cara baru untuk mengarungi langit, teknologi ini tetap memiliki risiko besar. Jika balon rusak atau terbakar, penumpang tidak memiliki cara untuk menyelamatkan diri.

Masalah ini memunculkan ide tentang alat yang memungkinkan seseorang melompat dari balon yang mengalami kerusakan dan mendarat dengan aman.

Konsep dasar parasut sebenarnya sudah ada sejak abad ke-15, ketika Leonardo da Vinci menggambarkan sebuah alat yang menyerupai parasut dalam sketsa-sketsanya.

Namun, hingga akhir abad ke-18, parasut dalam bentuk praktis masih belum digunakan secara luas. André-Jacques Garnerin-lah yang pertama kali mewujudkan impian tersebut menjadi kenyataan.

Siapa André-Jacques Garnerin?

André-Jacques Garnerin lahir pada 31 Januari 1769 di Paris, Prancis. Dia adalah seorang insinyur, ilmuwan, dan pionir di bidang penerbangan.

Garnerin dikenal sebagai pelopor penerbangan balon udara di Prancis, dan sepanjang hidupnya, ia melakukan banyak eksperimen terkait penerbangan.

Salah satu pencapaiannya yang paling bersejarah adalah percobaan terjun payung dari balon udara tanpa menggunakan kerangka keras di sekitar parasut sesuatu yang pada saat itu dianggap sebagai terobosan besar.

Garnerin tidak hanya tertarik pada penerbangan tetapi juga menyadari pentingnya keselamatan dalam terbang. Kecintaannya pada penerbangan membawa dirinya untuk memikirkan solusi dalam menyelamatkan diri ketika terjadi keadaan darurat di udara. Ini kemudian menjadi inspirasi utama bagi eksperimennya dengan parasut.

Baca Juga  Mengapa Indonesia Rentan Terhadap Gempa Bumi?

Eksperimen Pertama: Terjun Payung di Parc Monceau, Paris

Pada tanggal 22 Oktober 1797, di depan kerumunan yang penasaran dan bersemangat di Parc Monceau, Paris, Garnerin naik ke udara dengan balon udara panas yang dilengkapi dengan parasut buatan tangan.

Parasut yang ia gunakan berbentuk bulat dengan diameter sekitar 7 meter, terbuat dari kain sutra, dan dihubungkan dengan keranjang kecil yang berfungsi sebagai gondola.

Setelah mencapai ketinggian sekitar 1.000 meter, Garnerin memotong tali yang menghubungkan parasutnya dengan balon. Pada saat itulah sejarah tercipta, Garnerin melayang turun menggunakan parasut tanpa kerangka keras.

Meskipun turunannya tidak mulus karena parasut berayun dengan hebat dari sisi ke sisi, Garnerin berhasil mendarat dengan selamat, membuatnya menjadi orang pertama yang berhasil melakukan terjun payung dari balon udara.

Mengatasi Tantangan Teknologi

Keberhasilan eksperimen Garnerin bukan tanpa tantangan. Salah satu masalah utama yang ia hadapi adalah stabilitas parasut.

Tanpa lubang ventilasi di bagian atas parasut, aliran udara yang tidak merata menyebabkan ayunan yang signifikan selama penurunan.

Hal ini tentu membuat penurunan lebih berbahaya dan tidak stabil. Namun, Garnerin menyadari masalah ini dan kemudian mengembangkan desain parasut yang lebih baik dengan menambahkan lubang ventilasi di bagian tengah, sehingga parasut lebih stabil ketika turun.

Inovasi Garnerin ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya berani, tetapi juga memiliki pemahaman ilmiah yang mendalam tentang aliran udara dan dinamika penerbangan.

Eksperimennya menciptakan fondasi bagi perkembangan lebih lanjut teknologi parasut yang pada akhirnya digunakan dalam aplikasi militer, penyelamatan darurat, hingga olahraga penerjunan yang kita kenal saat ini.

Dampak penemuan Garnerin

Penerjunan Garnerin pada 1797 membuka pintu bagi banyak inovasi di bidang penerbangan dan keselamatan udara. Di dekade-dekade berikutnya, parasut mulai digunakan secara lebih luas, terutama dalam operasi militer.

Pada Perang Dunia I dan II, parasut menjadi alat penting untuk penyelamatan pilot yang pesawatnya ditembak jatuh atau mengalami kerusakan. Seiring waktu, teknologi parasut terus berkembang, dengan berbagai material dan desain baru yang meningkatkan efektivitas dan keamanan penerjunan.

Baca Juga  Peristiwa Sejarah 4 September

Selain itu, warisan Garnerin juga merambah ke dunia olahraga. Penerjunan bebas atau skydiving kini menjadi salah satu olahraga ekstrem yang populer di seluruh dunia. Meskipun peralatan dan teknik telah berkembang pesat sejak zaman Garnerin, keberaniannya tetap menjadi inspirasi bagi para penerjun modern.

Jeanne Geneviève Garnerin: Pelopor Wanita di Bidang Penerjunan

Menariknya, keberanian dalam keluarga Garnerin tidak berhenti pada André-Jacques saja. Istrinya, Jeanne Geneviève Garnerin, juga mencatatkan sejarah sebagai wanita pertama yang melakukan penerjunan parasut.

Pada tahun 1799, dua tahun setelah penerjunan pertama suaminya, Jeanne melakukan penerjunan dari balon udara di Paris. Ini menunjukkan bahwa keluarga Garnerin memang memiliki semangat pionir dalam dunia penerbangan, menembus batas-batas yang ada pada masanya, termasuk norma-norma gender.

Parasut dalam Kehidupan Modern

Kini, parasut telah menjadi bagian penting dari kehidupan modern, terutama dalam konteks keselamatan dan hiburan. Selain penerjunan olahraga, parasut juga digunakan dalam berbagai operasi penyelamatan darurat, seperti evakuasi dari pesawat terbang yang mengalami kerusakan.

Parasut juga memainkan peran penting dalam eksplorasi luar angkasa, terutama dalam misi-misi yang melibatkan pendaratan di planet lain, seperti penggunaan parasut dalam misi pendaratan di Mars.

Baca juga: Pembantaian Cullin-la-Ringo: Tragedi Berdarah di Australia (17 Oktober 1861)

Peristiwa bersejarah pada 22 Oktober 1797 ketika André-Jacques Garnerin menjadi orang pertama yang terjun payung dari balon udara panas adalah momen penting dalam sejarah penerbangan.

Garnerin tidak hanya memecahkan rekor sebagai pelompat payung pertama, tetapi juga memperkenalkan teknologi yang terus digunakan hingga hari ini dalam berbagai bidang.

Keberaniannya dan dedikasinya terhadap keselamatan penerbangan memberikan warisan yang tak ternilai bagi dunia penerbangan dan olahraga ekstrem.

Eksperimen Garnerin mengajarkan kita tentang pentingnya inovasi dan keberanian dalam menghadapi tantangan.

Dalam konteks yang lebih luas, momen ini juga mengingatkan kita bahwa penemuan besar sering kali lahir dari keberanian untuk bermimpi dan mengambil risiko seperti yang dilakukan Garnerin saat ia melompat dari ketinggian dengan hanya mengandalkan parasut buatannya sendiri.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Peristiwa Sejarah 22 Oktober

22 Oktober 2024 - 09:07 WIB

Sejarah 22 Oktober

Peristiwa Sejarah 21 Oktober

21 Oktober 2024 - 20:18 WIB

Sejarah 21 Oktober

Peristiwa Sejarah 20 Oktober

20 Oktober 2024 - 21:33 WIB

Sejarah 20 Oktober

Peristiwa Sejarah 19 Oktober

20 Oktober 2024 - 21:22 WIB

Sejarah 19 Oktober

Peristiwa Sejarah 18 Oktober

18 Oktober 2024 - 13:08 WIB

Sejarah 18 Oktober

Pembantaian Cullin-la-Ringo: Tragedi Berdarah di Australia (17 Oktober 1861)

17 Oktober 2024 - 08:06 WIB

Pembantaian Cullin-la-Ringo
Trending di Berita Domestik