Pada tanggal 27 September 1940, sebuah peristiwa penting terjadi di Berlin, Jerman. Tiga negara besar – Jerman Nazi, Kekaisaran Jepang, dan Kerajaan Italia secara resmi menandatangani Pakta Tripartit yang dikenal juga sebagai Pakt Aksis. Penandatanganan ini menjadi tonggak penting yang menegaskan kerja sama militer dan politik antara ketiga negara yang kemudian dikenal sebagai Blok Poros dalam Perang Dunia II.
Latar Belakang Pakta Tripartit
Perang Dunia II telah dimulai sejak 1939, ketika Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler menginvasi Polandia. Ini memicu serangkaian deklarasi perang dari negara-negara Sekutu, termasuk Inggris dan Prancis.
Di saat yang bersamaan, Jepang tengah memperluas kekuasaannya di Asia Timur dengan menginvasi Tiongkok dan berusaha memperkuat posisinya di kawasan Pasifik.
Sementara itu, Italia yang dipimpin oleh Benito Mussolini, meskipun tidak seagresif Jerman, juga memiliki ambisi untuk memperluas pengaruhnya di Eropa dan Afrika Utara.
Masing-masing negara ini memiliki tujuan strategisnya sendiri, tetapi mereka juga menghadapi ancaman yang sama dari negara-negara Sekutu yang bersatu melawan ekspansi militer mereka.
Oleh karena itu, mereka melihat kebutuhan untuk membentuk aliansi formal yang lebih kuat untuk melawan tekanan dari blok Sekutu.
Isi Pakta Tripartit
Pakta Tripartit adalah perjanjian militer yang pada intinya menekankan solidaritas antara Jerman, Jepang, dan Italia.
Salah satu pasal utamanya menyatakan bahwa ketiga negara sepakat untuk membantu satu sama lain dengan segala cara jika salah satu dari mereka diserang oleh negara yang saat itu tidak terlibat dalam perang, secara implisit merujuk pada Amerika Serikat yang belum secara resmi memasuki konflik global.
Pakta ini juga bertujuan untuk mendefinisikan wilayah pengaruh masing-masing negara. Jerman dan Italia akan fokus pada dominasi Eropa dan Afrika, sementara Jepang mengklaim Asia dan Pasifik sebagai wilayah pengaruhnya.
Kesepakatan ini memperkuat posisi ketiga negara untuk saling mendukung dalam mencapai ambisi geopolitik mereka.
Dampak dan Respons Internasional
Penandatanganan Pakta Tripartit memperjelas kepada dunia bahwa Blok Poros kini bersatu dalam tujuan bersama untuk memperluas kekuasaan mereka. Meskipun pakta ini pada dasarnya adalah perjanjian pertahanan, bagi negara-negara Sekutu, ini dianggap sebagai ancaman serius terhadap stabilitas dunia.
Pakta ini juga dirancang untuk memberikan tekanan psikologis kepada Amerika Serikat, yang saat itu masih memilih kebijakan isolasionis dan tidak secara langsung terlibat dalam Perang Dunia II.
Meskipun demikian, perjanjian ini tidak serta-merta memicu keterlibatan langsung AS dalam konflik. Namun, insiden-insiden seperti pengeboman Pearl Harbor oleh Jepang pada Desember 1941 akhirnya memaksa Amerika Serikat untuk terjun ke kancah perang, membawa babak baru dalam sejarah Perang Dunia II.
Kegagalan Aliansi Poros
Meskipun pada awalnya Pakta Tripartit tampak sebagai perjanjian yang kuat, berbagai peristiwa selama perang menunjukkan kelemahan mendasar dalam hubungan antar anggotanya.
Kepentingan strategis yang berbeda dan kurangnya koordinasi yang efektif sering kali memicu gesekan di antara negara-negara Blok Poros.
Jerman, misalnya, lebih fokus pada dominasi Eropa sementara Jepang lebih memusatkan perhatiannya di kawasan Asia Pasifik. Selain itu, Italia yang kekuatannya jauh lebih lemah dibandingkan Jerman dan Jepang, akhirnya lebih banyak bergantung pada bantuan dari sekutunya.
Pada akhirnya, aliansi ini tidak mampu mengatasi kekuatan gabungan dari negara-negara Sekutu. Dengan kekalahan Italia pada 1943 dan Jepang pada 1945, Blok Poros runtuh, menandai berakhirnya Perang Dunia II.
Baca juga: 1917 Pertempuran Polygon Wood Dimulai
Pakta Tripartit yang ditandatangani pada tahun 1940 menjadi simbol kuat dari persatuan militer dan politik antara Jerman, Italia, dan Jepang. Namun, seiring berjalannya waktu, pakta ini terbukti tidak cukup kuat untuk mengalahkan kekuatan besar yang dihadapi oleh Blok Poros.
Meskipun berhasil menciptakan aliansi yang berbahaya, perbedaan kepentingan strategis, kurangnya koordinasi, dan kekuatan Sekutu yang lebih superior akhirnya menghancurkan ambisi negara-negara yang menandatangani pakta tersebut.
Penandatanganan Pakta Tripartit adalah peristiwa penting dalam sejarah Perang Dunia II yang memperjelas bagaimana negara-negara fasis mencoba membentuk tatanan dunia baru, tetapi pada akhirnya gagal karena perlawanan keras dari pihak Sekutu.