DOMESTIK.CO.ID – Kehilangan beberapa personil tentu menjadi pukulan terberat bagi setiap grup band. Dan biasanya, sebuah grup band tak akan bertahan lama setelah ditinggal oleh beberapa personil mereka.
Namun rupanya hal tersebut tak berlaku bagi Coconuttreez. Seperti diketahui, band beraliran reggae ini telah kehilangan beberapa personil mereka. Tiga dari tujuh anggota band ini telah pergi untuk selama-lamanya.
Mereka adalah : Tedy Wardhana (perkusi), Aray Daulay (gitar), dan sang vokalis Steven N. Kaligis. Banyak yang mengira jika kepergian sang vokalis akan membuat band ini bubar jalan. Wajar memang, Steven sangat identik dengan band ini. Dan Steven adalah pendiri Coconuttreez.
Dugaan tersebut ternyata salah besar. Buktinya saat ini Coconuttreez sedang fokus dalam penggarapan album baru mereka. Tak hanya itu, Coconuttreez juga sedang disibukkan dengan rencana tour mereka yang akan digelar dalam waku dekat ini.
Lantas, siapa yang akan mengisi kekosongan di posisi vocal? Inilah yang menjadi tanda tanya besar. Setelah kepergian Steven, Coconuttreez tak pernah mencari vokalis pengganti.
Namun tiba-tiba tersiar kabar jika band yang aktif sejak tahun 2005 ini tengah mempersiapkan album mereka. Yups, Coconuttreez memang tak pernah mencari vokalis pengganti Steven. Saat ini mereka sedang focus untuk berkolaborasi dengan musisi-musisi lain.
“Project terbaru Coconut sekarang adalah berkolaborasi dengan musisi Indonesia untuk single-single baru yang akan masuk di album terbaru,” ujar Teguh Wicaksono, sang gitaris.
Dan sebagai pembuktian, single berjudul “Rejeki Takkan Kemana” pun menjadi pembuktian jika band ini memang akan tetap eksis. Dalam single tersebut, Coconuttreez menggandeng Conrad Good Vibration, seorang musisi reggae dari Indonesia bagian timur.
Seperti pada lagu-lagu Coconuttreez sebelumnya, lagu ini juga menangkap realita hidup. Liriknya dibuat sesederhana mungkin namun sangat related dengan kehidupan saat ini.
“Lagu yang menceritakan kesabaran dalam berusaha untuk mendapatkan hasil yang halal tanpa ada manipulasi hak orang. Cerita yang tertulis dalam lagu ini mewakili semua orang yang pernah mengalami,” beber Teguh.
Untuk urusan musiknya, tak ada yang berubah dari Coconuttreez. Coconuttreez masih mengedepankan musik yang simple dan easy listening dengan benang merah reggae.
“Semoga lagu ini bisa diterima semua kalangan dan sebagai booster sejak vocalis almarhum Steven (Tepenk) meninggal,” jelas Teguh.
Melalui single ini pulalah, Coconuttreez berjanji untuk tetap eksis di industri musik Indonesia. Dan para personil yang tersisa akan tetap berkarya dan berjuang sampai kapan pun untuk Coconuttreez.