Domestik.co.id – Nahas mahasiswa UI dibunuh, dan kini tengah menjadi perbincangan hangat. Sebelumnya Apiek Zire penghuni rumah kos Jl. Palakali, Kukusan, Beiji, Depok terkejut dengan adanya mayat.
Mayat tersebut adalah MNZ merupakan mahasiswa Sastra Rusia di Universitas Indonesia. Ketika Apiek menemukan mayat tersebut (04/8/23) , kondisinya mengenaskan karena banyak luka tusuk serta darah berceceran.
Dalam kejadian mahasiswa UI dibunuh ini, ada sejumlah fakta terkait dengan kasusnya. Termasuk pembunuh serta motif yang membuat pembunuhnya tega melakukan perbuatan keji tersebut.
Fakta Pembunuhan Mahasiswa UI
Sebelumnya seperti sudah kami jelaskan sebelumnya, mayatnya sudah penuh luka tusuk dan darah ketika Apek temukan. Wakasat Reskrim Polres Metro Depok yakni Nirwan Pohan menyampaikan, pihak kepolisian menerima laporan penemuan mayat pada sebuah kosan.
Sehingga polisi langsung meluncur untuk melakukan pemeriksaan serta langsung menemukan sosok korban yang sudah tidak bernyawa lagi. Kondisinya cukup mengenaskan juga terbungkus kantong plastik berwarna hitam yang ada di bawah kolong kasurnya.
1. Pembunuh adalah Senior Korban
Tidak lama setelah kejadian tersebut, kepolisian langsung seorang mahasiswa UI dengan inisial AAB (23). Motif korban untuk melakukan pembunuhan tersebut karena merasa iri dengan kesuksesan adik tingkatnya tersebut.
Bukan hanya itu saja, pelaku memiliki hutang bayar uang kos juga terlibat dalam pinjaman online. Keadaan tersebut membuat AAB buta dan melakukan pembunuhan tersebut. Pelaku juga mengambil hp, laptop, dan dompet milik korban.
Setelah melakukan pembunuhan, pelaku langsung menyimpan jasadnya di kolong tempat tidur. AAB juga sempat membereskan kamar korban terlebih dahulu yang sebelumnya berantakan.
2. Menggunakan Pisau Lipat
Pihak kepolisian tengah melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus tersebut. Juga menyampaikan bahwa kepolisian sudah mengamankan senjata tajam berupa pisau lipat yang polisi duga sebagai alat untuk menghabisi MNZ.
3. Korban Baru Pulang Kampung
Berdasarkan penuturan kepolisian kejadiannya terjadi pada Rabu (02/8/23) malam hari. Pihak keluarga merasa curiga karena tidak dapat menghubungi korban yang memang baru pulang kampung.
Korban saat itu juga menjadi pembimbing untuk masa orientasi kampus. Karena tidak dapat pihak keluarga hubungi, akhirnya salah satu pihak keluarga datang ke kosannya. Pintunya tidak dapat terbuka, dan untuk membukanya harus menghubungi pihak kost.
Setelah pintunya terbuka, gegerlah karena ada penemuan jasad penghuni kost tersebut dengan keadaan mengenaskan.
4. Korban dan Pelaku Saling Mengenal
Fakta lainnya dalam kasus mahasiswa UI dibunuh, korban dan pelaku saling mengenal. Sebagaimana sudah kami jelaskan, keduanya satu jurusan Sastra Rusia. Keduanya berteman dan cukup mengenal baik.
Yang membuat AAB tega melakukannya karena faktor ekonomi yang membuat ia nekad. Serta adanya rasa iri, karena nasibnya tidak sama dengan adik kelasnya tersebut. Dengan adanya kabar pembunuhan ini membuat suasana menjadi geger.
MNZ juga tidak dapat mewujudkan cita-citanya untuk menjadi diplomat karena perbuatan kakak tingkatnya tersebut. Berdasarkan informasi yang beredar MNZ saat ini masih semester 3 jurusan Sastra Rusia.
Kasus ini menjadi kabar buruk bagi keluarganya, Elfira Rustina ibu dari MNZ ketika tahu anaknya lulus ke Universitas Indonesia sangat bangga sekali.
Melalui unggahan Facebooknya, Elfira juga mengunggah foto MNZ dengan duta Rusia dengan doa-doa terbaik seorang ibu untuk anaknya.
Tapi kini anaknya tidak dapat lagi mengejar cita-citanya. Karena menjadi korban dalam kasus mahasiswa UI dibunuh kakak tingkatnya.