Domestik.co.id – Hujan meteor Perseid menjadi fenomena alam luar biasa yang akan terjadi pada tanggal 13 Agustus mendatang. Dengan adanya kabar tersebut membuat sebagian orang merasa tidak sabar untuk melihatnya.
Sedangkan sebagian lainnya mungkin masih merasa bingung bagaimana fenomena alam tersebut bisa terjadi. Apalagi untuk puncak kejadiannya terjadi sejak 12-13 Agustus 2023. Sebelum mengetahui proses terjadinya mari simak penjelasan tentang fenomena tersebut.
Mengenal Hujan Meteor Perseid
Fenomena alam yang terjadi pada langit selalu menarik perhatian seluruh penduduk dunia dengan baik. Begitu juga dengan kejadian alam satu ini, bahkan sudah menjadi perbincangan sejak jauh-jauh hari.
1. Hujan Meteor Perseid
Melansir dari situs Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, hujan meteor ini merupakan fenomena yang terjadi ketika batuan meteor melintas dan menuju ke atmosfer Bumi, di Antartika.
Ketika Bumi melewati orbit meteor tersebut, maka akan ada beberapa batuannya yang jatuh menuju atmosfer bumi. Ketika hal tersebut terjadi, meteor akan terbakar sehingga timbul ekor yang berwarna kemerahan pada bagian belakangnya yang kita kenal sebagai komet.
Beberapa meteor yang jatuh tersebut nantinya akan tampak seperti tetesan hujan, maka dari itu disebutlah hujan meteor. Hujannya juga terlihat memancar dari satu titik rasi bintang Perseus sehingga dapat julukan hujan Meteor Perseid.
Untuk melihat fenomena tersebut mudah sekali, karena akan muncul pertengahan bulan Agustus ini.
2. Hujan Meteor Perseid di Indonesia
Kejadian ini sebenarnya terjadi pada tanggal 17 Juli – 24 Agustus 2023, tapi untuk puncaknya akan terjadi di Indonesia yakni pada tanggal 12 sampai 13 Agustus 2023. Emanuel Sungging, Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN menjabarkan, hujan tersebut bisa terjadi satu minggu diantar durasi puncaknya. Untuk puncaknya jumlahnya banyak sekali. Untuk bisa menyaksikannya yakni pada pukul 00.14-05.36.
Menariknya fenomena tersebut dapat seluruh penduduk Indonesia saksikan, tapi Emanuel lebih menyarankan lokasi untuk melihatnya adalah tempat gelap. Ia juga mengungkapkan sebenarnya kejadian ini sering terjadi, setiap bulan untuk sepanjang tahun.
Penjelasan selanjutnya hujan tersebut juga tidak memberikan dampak yang berbahaya. Bahkan pemandangan indahnya cocok untuk destinasi wisata alam.
3. Cara Melihatnya
Ketika masa puncaknya fenomena alam ini akan menyuguhkan hujan meteor yang banyak yakni sekitar 60 sampai 100 buah per jamnya. Agar bisa melihatnya dengan baik, lihat pada waktu malam menuju fajar.
Pilih tempat yang gelap juga jauh dari penghalang langit. Pastikan sebelum melakukan pengamatan biaskan penglihatan selama 30 menit terlebih dahulu, di tempat pengamatan kemudian duduk dengan santai dan tunggu hujannya muncul.
Nantinya langit akan menunjukan sejumlah meteor terang lengkap dengan ekornya yang terbakar, dan ini bisa bertahan selama beberapa detik. Jadi, kita bisa mengabadikan momen tersebut menggunakan ponsel atau kamera.
4. Proses Terjadinya
Proses terjadinya sudah kita singgung sedikit, tapi untuk lebih jelasnya prosesnya karena ada sebuah batuan luar angkasa berpapasan dengan bumi.
Batuan tersebut adalah serpihan komet yang hancur, dan gaya gravitasi bumi membuat batuan tersebut tertarik hingga membuatnya bergesekan dengan atmosfer bumi. Karena adanya gesekan menimbulkan panas juga menimbulkan api sehingga disebutlah metor.
Jumlahnya yang banyak membuat tampilan terlihat seperti hujan, untuk bisa menyaksikan fenomena hujan meteor perseid ini tidak perlu merasa khawatir karena tidak berbahaya sama sekali.