Domestik.co.id – Seorang ibu di Jambi mengikuti lomba balap karung meninggal dunia. Sebelumnya ibu rumah tangga tersebut ikut lomba balap karung demi memeriahkan kemerdekaan Indonesia.
Seperti kita ketahui kegiatan pada hari kemerdekaan selalu masyarakat meriahkan dengan berbagai perlombaan menarik. Mulai dari estafet air, panjat pinang, hingga balap karung sering kali menjadi perlombaan.
Namun kejadian mengenaskan justru terjadi pada seorang ibu bernama Dewi, berasal dari desa tamiai, kec. Batang Merangin, kab. Kerinci meninggal dunia setelah ikut perlombaan balap karung.
Ikut Lomba Balap Karung dan Meninggal
Kegiatan lomba seharusnya menjadi ajang meriah dan menggembirakan, tapi maut menjemput memang tidak ada yang pernah tahu. Seperti peristiwa terjadi pada Ibu Dewi sebelumnya ikut lomba balap karung meninggal dunia setelahnya.
1. Kronologi Ibu Dewi Meninggal
Ibu bernama Dewi tersebut terlihat sudah sampai pada garis finish, tidak lama setelah itu ia langsung melepaskan karungnya. Berjalan beberapa langkah ke depan almarhum langsung terjatuh pingsan.
Karena melihat Ibu Dewi jatuh dan pingsan, orang-orang langsung menghampiri, membantu serta membawanya ke rumah sakit. Acara tersebut terus berlangsung dan selesai setelah waktu ashar tiba.
Setelah ashar warga sekitar mendapatkan informasi bahwa ibu tersebut meninggal dunia ketika berada di Puskesmas. Setelahnya, jenazah langsung mendapatkan penangan untuk proses pemakaman.
2. Dugaan Penyebab Meninggal Dunia
Karena kejadian tersebut tentunya membuat geger, karena baru ini kejadian meninggal dunia setelah balap karung muncul. Bahkan videonya menjadi viral pada media sosial, yakni detik-detik ibu tersebut jatuh pingsan.
Karena kejadian tersebut salah satu dokter yakni dr Vito A Damay, SpJP memberikan penjelasan penyebab meninggal dunianya. Ada kemungkinan kelelahan bukan menjadi salah satu penyebab ibu tersebut meninggal.
Fenomena meninggal dunia secara mendadak bisa juga karena adanya masalah jantung yang sudah lama, namun tidak korban sadari. Karena aktivitas fisik berat dapat memicu kondisi penyakit jantung yang mungkin sebelumnya sudah ada.
Terutama bagi seseorang belum pernah melakukan pemeriksaan sebelumnya. dr Vito juga memberikan penjelasan bahwa pada orang dengan usia muda, irama jantung seringkali menjadi penyebab terjadinya serangan jantung.
Sedangkan bagi orang tua penyebabnya karena ada penyumbatan pembuluh darah koroner. Hal tersebut juga bisa terjadi pada kasus obesitas dan hipertensi. Sehingga dr Vito meminta pada masyarakat agar lebih sering memeriksakan kondisi kesehatan.
Seperti melakukan skrining, ini mampu meminimalisir timbulnya penyakit tertentu dan bisa langsung mendapatkan penangan. Karena aktivitas fisik berat bisa memicu kondisi penyakit jantung tidak kita sadari sebelumnya.
3. Pentingnya Melakukan Pengecekan
Menurut American Heart Association, ketika berusia 20 tahun sangat dianjurkan untuk melakukan skrining kesehatan jantung. Kemudian ketika usia 30 tahun penting melakukan pemeriksaaan rutin dan mempertimbangkan treadmil tes jika perlu.
Meski kita seringkali merasa sehat, tidak merasakan gejala penyakit apapun, bukan berarti dalam keadaan baik. Dengan melakukan pemeriksaan bisa mendeteksi penyakit jantung dan pembuluh darah lebih dini.
Bukan hanya penyakit jantung, pengecekan tersebut dapat mendeteksi potensi penyakit berbahaya lainnya. Seperti diabetes, hipertensi, serta penyakit berbahaya lainnya.
Sehingga bisa langsung mendapatkan tindakan selanjutnya agar kondisi kesehatan tidak semakin parah atau kambuh secara tiba-tiba. Seperti menghindari kejadian yang menimpa ibu dewi ikut lomba balap karung meninggal dunia setelahnya karena aktivitas fisik melelahkan.