Domestik.co.id – LRT Jabodetabek sudah akan mulai beroperasi tepatnya pada akhir Agustus 2023 ini. Kehadirannya bertujuan untuk mengurangi atau menjadi solusi kemacetan yang sering terjadi di Jakarta dan kawasan sekitarnya.
LRT sendiri merupakan Light Rail Transit, kehadirannya untuk mengangkut orang-orang dalam lingkup antar kota atau kota yang berdekatan saja. Seperti adanya jalur LRT untuk kawasan Jakarta bisa kita nikmati dengan mudah.
Sebelum kita mulai bersiap untuk naik dan mencobanya, ada baiknya mengetahui sejumlah hal terkait dengan LRT Jabodetabek.
Akan Ada 434 Perjalanan LRT Jabodetabek
Raden Agus Dwinanto Budiadji sleaku EVP of Corporate Secretary KAI, mengatakan nantinya akan ada 434 perjalanan bisa kita lakukan menggunakan LRT ini. Siap melakukan pelayanan setiap hari, yang mana kapasitasnya bisa menampung 1.308 penumpang 25/8/23).
Selain itu ia juga memastikan ada 31 rangkaian kereta pihak pemerintah siapkan. Dengan total perincian tersebut berguna untuk keperluan operasional pada 27 rangkaian kereta. Serta ada empat rangkaian yang akan pemerintah gunakan sebagai cadangan.
Yang mana setiap trainset LRT Jabodetabek terdiri dari enam kereta. Ini mampu memberikan pelayanan pada masyarakat luas, yakni dengan adanya 18 stasiun menghubungkan Jabodetabek.
Dan stasiun tersebut adalah;
- Stasiun Dukuh Atas
- Setiabudi
- Rasuna Said
- Kuningan
- Pancoran
- Cikoko
- Ciliwung
- Cawang
- TMII
- Kampung Rambutan
- Ciracas
- Harjamukti
- Halim
- Jatibening Baru
- Cikunir I
- Cikunir II
- Bekasi Barat
- dan Jati Mulya.
Jam Operasi LRT Jabodetabek
Untuk jam operasinya akan beroperasi secara penuh mulai dari pukul 05.00 WIB- 23.00 WIB. Untuk jalurnya terdapat dua line.Yakni Line Cibubur yang melalui Stasiun Dukuh Atas-Cawang-Stasiun Harjamukti pergi pulang. SertaLine Bekasi melalui Stasiun Dukuh Atas-Cawang-Halim-Stasiun Jatimulya pergi pulang.
Agar bisa menggunakan teknologi transportasi terbaru ini, para penumpang dapat melakukan pembayaran menggunakan sistem cashless. Seperti menggunakan kartu perbankan, KMT KAI Commuter, scan QRIS, dan KAI Pay.
Bagi masyarakat yang kehabisan saldo atau tidak membawa kartu elektronik, tersedia dua unit ticket vending machine untuk uang elektronik dan top up kartu. Setiap loket penjualan kartu tersedia pada setiap stasiun.
Setelah berhasil memiliki kartu uang elektronik atau ewallet, penumpang dapat mengunjungi gate untuk melakukan tap in pada setiap stasiun keberangkatan. Jika sudah berhasil melakukan tap ini, baru bisa menuju ke peron sesuai dengan tujuan.
Imbauan Mengutamakan yang Turun
Dalam hal ini penumpang mendapatkan imbauan dari Raden Agus untuk lebih tertib ketika naik, yakni dengan mendahulukan yang turun terlebih dahulu. Jika sudah tiba pada stasiun tujuan penumpang dapat melakukan tap out pada gate tersedia.
Dengan melakukan hal tersebut, nantinya saldo pada kartu atau uang elektronik tersebut akan terpotong secara otomatis. Untuk layanan tap pada LRT, pihak KAI sudah memasang 14 gate tipe turnstile serta dua gate dengan tipe wide. Bisa pelanggan difabel gunakan pada setiap masing-masing stasiun.
Hal lain perlu kita ketahui, khusus pada Stasiun Halim pihak KAI menggunakan gate dengan tipe flat. Bertujuan untuk memudahkan pelanggan yang akan dan sudah menggunakan pesawat.
Kehadirannya cukup memudahkan para pengguna transportasi umum. Kemudian Raden Agus menyebutkan bahwa LRT Jabodetabek sudah terhubung dengan transportasi lainnya. Sebut saja seperti MRT Jakarta, Mikrotrans, TransJakarta, Trans Patriot, Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Begitu juga angkutan umum kota dan umum swasta lainnya.