Domestik.co.id – Seorang suami tega membunuh istrinya sendiri di Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Bekasi. Pembunuhan ini terjadi diawali dengan seringnya terjadi percekcokan di antara keduanya. Hal ini menjadi pemicu utama hingga sang suami gelap mata hingga tega menghilangkan nyawa sang istri.
Soal percekcokan yang terjadi antara suami-istri tersebut, diungkap oleh sang ibu, Linda ketika dimintai keterangan oleh pihak berwajib. Korban yang dibunuh oleh suaminya sendiri itu bernama Mega Sriyani Dewi yang masih berusia 25 tahun.
Korban merasa sering kesal karena sang suami kerap berbohong. Suaminya merasa tidak terima dengan cap suka berbohong inilah yang menjadi pemicu awal pertengkaran di antara keduanya.
Kejadian terbunuhnya Mega sendiri terjadi pada hari Sabtu, tanggal 9 September 2023 yang lalu. Kala itu sang ibu yang pertama kali mengetahui kalau Mega sudah tidak bernyawa lagi.
Tubuh Mega terbujur kaku di atas tempat tidurnya yang semula dikira sedang tertidur. Namun, Nando, sang suami memberikan alasan berbeda dari apa yang dikatakan oleh Linda, ibu korban.
Nando menyebut yang menjadi awal percekcokan adalah karena Mega kerap tidak mempedulikan anaknya, Mega sering cuek dengan anaknya ketika anak tersebut menangis.
Pembunuhan Nando terhadap Mega sendiri diperkirakan terjadi pasca mereka pulang dari rumah Linda setelah menjemput anak mereka. Pertengkaran diperkirakan berlanjut di rumah mereka sepulang dari rumah Linda. Korban meninggal setelah ditusuk dengan menggunakan pisau dapur.
Pasca melakukan pembuhan, Nando tidak melarikan diri tetapi lebih memilih untuk menyerahkan diri ke pihak berwajib yakni ke Polsek Cikarang Barat. Belakangan ini, pembunuhan sadis yang melibatkan orang-orang terdekat, semisal keluarga atau pasangan sangat kerap terjadi.
Faktor-faktor pemicu semisal masalah ekonomi, atau perselingkuhan menjadi awal percekcokan yang harus berakhir dengan penganiayaan yang hingga menghilangkan nyawa. Ini tentu saja sangat miris, mengingat pasangan atau keluarga yang harusnya menjadi pelindung bagi pasangannya atau anggota keluarga lainnya, bukannya sebaliknya menjadi eksekutor penghilang nyawa.