Hari Bersejarah dalam Dunia Teknologi
domestik.co.id – Tanggal 27 Juni 1887 menandai sebuah tonggak penting dalam sejarah teknologi dunia. Pada hari itulah, seorang insinyur asal Amerika Serikat bernama Herman Hollerith secara resmi mematenkan sebuah alat revolusioner yang disebut “kalkulator tabulasi”.
Penemuan ini tidak hanya menjadi pelopor sistem pengolahan data modern, tetapi juga membuka jalan bagi lahirnya komputer digital pada abad ke-20.
Nama Herman Hollerith mungkin belum sepopuler tokoh-tokoh besar seperti Alan Turing atau Steve Jobs, namun kontribusinya sangat monumental.
Lewat sistem kartu berlubang (punch card) yang ia kembangkan, Hollerith mengubah cara data dikumpulkan dan diolah, khususnya dalam proyek sensus.
Penemuannya digunakan secara luas dalam berbagai sektor, mulai dari pemerintahan hingga bisnis, dan menjadi fondasi bagi berdirinya perusahaan yang kelak dikenal sebagai IBM.
Latar Belakang Herman Hollerith
Herman Hollerith lahir pada 29 Februari 1860 di Buffalo, New York. Ia dikenal sebagai anak yang sangat cerdas, dan menempuh pendidikan di Columbia School of Mines, sebuah institusi pendidikan teknik terkemuka di masanya.
Setelah lulus, Hollerith bekerja untuk Biro Sensus Amerika Serikat, di mana ia menyadari bahwa metode pengumpulan data pada saat itu sangat lambat, manual, dan tidak efisien.
Pengalaman ini mendorongnya untuk menciptakan sebuah solusi teknologi yang dapat mempercepat proses tabulasi data.
Dari sinilah muncul gagasan untuk menggunakan sistem kartu berlubang yang dapat dibaca secara mekanik oleh mesin. Sistem ini menjadi terobosan penting dalam dunia pengolahan data.
Kalkulator Tabulasi dan Sistem Kartu Berlubang
Kalkulator yang dipatenkan oleh Hollerith pada 27 Juni 1887 adalah alat mekanis yang dirancang untuk membaca informasi dari kartu berlubang.
Setiap lubang pada kartu merepresentasikan informasi tertentu, seperti jenis kelamin, usia, atau pekerjaan seseorang.
Ketika kartu dimasukkan ke dalam mesin, jarum-jarum logam akan menembus lubang dan menyentuh rak logam di bawahnya, mengalirkan arus listrik yang kemudian dihitung secara mekanik.
Mesin ini memungkinkan pengolahan data dalam jumlah besar dengan kecepatan dan akurasi yang belum pernah tercapai sebelumnya.
Salah satu penerapan pertamanya adalah dalam Sensus Penduduk Amerika Serikat tahun 1890. Dengan menggunakan mesin Hollerith, data sensus berhasil diolah hanya dalam waktu dua tahun jauh lebih cepat dibandingkan sensus sebelumnya yang memakan waktu hampir satu dekade.
Dampak Langsung terhadap Proyek Sensus
Salah satu pembuktian langsung dari keunggulan kalkulator Hollerith adalah efisiensinya dalam proyek sensus tahun 1890.
Biro Sensus AS berhasil memproses data dari lebih dari 60 juta penduduk dalam waktu hanya dua tahun. Sebagai perbandingan, sensus tahun 1880 membutuhkan waktu hampir tujuh tahun untuk diselesaikan secara manual.
Penghematan waktu ini bukan hanya berarti efisiensi operasional, tetapi juga memungkinkan analisis data yang lebih cepat untuk pengambilan keputusan kebijakan.
Efisiensi inilah yang menjadikan sistem Hollerith sangat diminati oleh berbagai institusi pemerintah dan perusahaan swasta.
Awal Mula Komputasi Modern
Teknologi yang dikembangkan oleh Hollerith dianggap sebagai bentuk awal dari komputasi data modern. Meskipun belum digital, prinsip kerja kalkulatornya menunjukkan banyak elemen dasar dari komputer masa kini, seperti:
- Input data melalui kartu berlubang (analog dengan input digital saat ini)
- Pemrosesan otomatis oleh mesin mekanik
- Output berupa hasil tabulasi data
Sistem ini berkembang menjadi lebih kompleks di dekade-dekade berikutnya dan menjadi fondasi bagi komputer elektromekanik yang dikembangkan pada awal abad ke-20.
Dari Tabulating Machine Company ke IBM
Pada tahun 1896, Herman Hollerith mendirikan Tabulating Machine Company (TMC) untuk mengkomersialkan mesinnya.
Perusahaan ini kemudian bergabung dengan beberapa perusahaan lainnya pada tahun 1911 dan berubah nama menjadi Computing-Tabulating-Recording Company (CTR).
Pada tahun 1924, CTR secara resmi berganti nama menjadi International Business Machines Corporation (IBM), sebuah nama yang kini menjadi ikon dalam dunia teknologi global. Tanpa penemuan Hollerith, IBM mungkin tidak pernah berdiri sebagaimana kita kenal sekarang.
Warisan Teknologi Hollerith
Kontribusi Hollerith tidak hanya terbatas pada mesin tabulasinya, tetapi juga pada filosofi pengolahan data secara sistematis dan otomatis. Beberapa aspek warisan Hollerith yang masih dirasakan hingga saat ini antara lain:
- Konsep pemrosesan data massal yang menjadi dasar sistem Big Data
- Penggunaan sistem identifikasi berbasis kode atau simbol
- Awal mula pemikiran komputasi efisien untuk kepentingan administratif dan bisnis
Sampai awal dekade 1980-an, sistem kartu berlubang masih digunakan di beberapa instansi pemerintah dan universitas, sebelum akhirnya digantikan oleh media digital.
Penutup: Mengapa 27 Juni 1887 Begitu Penting?
Tanggal 27 Juni 1887 bukan sekadar hari ketika sebuah paten disahkan. Ini adalah simbol dari lahirnya era baru dalam cara manusia mengolah, menyimpan, dan memanfaatkan informasi.
Penemuan Herman Hollerith membuka jalan bagi kemajuan teknologi informasi yang kini menjadi tulang punggung hampir semua sektor kehidupan dari pendidikan, pemerintahan, hingga bisnis global.
Melalui artikel ini, kita dapat melihat betapa sebuah ide jenius dari abad ke-19 mampu membentuk wajah dunia modern.
penemuan Hollerith bukan hanya bagian dari sejarah teknologi, melainkan juga warisan intelektual yang selamanya akan dikenang sebagai langkah awal menuju era digital.





