Menu

Mode Gelap
Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Ungkap Wajah dan Arti Nama Anak Kedua Tak Restui Hubungan Eva Manurung dan Jordan Ali, Febby Carol: Bikin Malu Empat Tempat Kafe Terbaik di Patrol, Indramayu, Jawa Barat Wulan Guritno Jalani Pemeriksaan Terkait Kasus Promosi Judi Online Aldi Taher Doakan Masalah Yadi Sembako Segera Selesai

News · 14 Agu 2023 14:49 WIB ·

Kualitas Udara Jakarta Semakin Buruk, Jokowi Beri Arahan


					Kualitas udara semakin buruk, Jokowi berikan arahan (14/8) Perbesar

Kualitas udara semakin buruk, Jokowi berikan arahan (14/8)

Domestik.co.id – Kualitas udara Jakarta kembali menjadi perbincangan hangat saat ini. Bukan tanpa alasan, tapi kualitas udaranya semakin hari terus bertambah semakin buruk.

Puncaknya terjadi pada pagi hari Minggu (13/8/23), dimana DKI Jakarta berhasil berada pada posisi pertama, tapi sebagai kota dengan udara terburuk di dunia. Pernyataan tersebut berdasarkan pantauan dari IQAir pukul 06.00 WIB hari Minggu.

Kualitas udaranya menjadi buruk karena sudah mencapai angka 170, dengan polusi udara PM2.5, atau masuk dalam kategori sudah tidak sehat. Jumlah tersebut menunjukan bahwa kualitas udara Jakarta sebagai yang terburuk di dunia.

Kualitas Udara Jakarta Semakin Buruk

Jumlah atau angka tersebut menunjukkan betapa memburuknya kualitas oksigen pada ibu kota Indonesia. Seperti kita ketahui Jakarta juga terkenal sebagai kota macet, banyak kendaraan mulai dari mobil, motor berada dalam jalanan tersebut membuat polusi semakin buruk.

1. Kualitas Udara Buruk

Setelah Indonesia memimpin pada posisi pertama, situs pemantauan udaranya secara real time juga menyebutkan negara lainnya. Setelah Jakarta ada Dubai atau Uni Emirat Arab, serta Johannesburg, Afrika Selatan.

Sejumlah wilayah kisaran Jakarta bahkan sudah masuk dalam kategori sangat tidak sehat. Karena indeks kualitasnya berada pada angka 201 yakni; Cilandak Timur angkanya mencapai 206, Kebayoran lama juga memiliki angka yang sama.

Baca Juga  Final Piala AFF U-23: Indonesia dan Vietnam Berebut Predikat Tim Paling Sukses Sepanjang Sejarah

2. Penyebab dari Buruknya Udara dan Solusi Pemprov DKI

Asep Kuswanto selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa penyebab dari hal tersebut, karena sedang terjadi musim kemarau. Sehingga belakangan atau sepekan ini kualitas udaranya menjadi lebih buruk.

Asep mengungkapkan Juli sampai September memang musim kemarau dan sedang mencapai angka tinggi. Salah satu akibat dari kondisi tersebut yakni kualitas udaranya menjadi kurang baik.

Karena kejadian tersebut Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan tiga strategi khusus untuk mengatasi permasalahan ini.

  • Meningkatkan tata kelola, yang mana DLH DKI akan mengendalikan polusi atau pencemaran udara tersebut melalui berbagai regulasi atau kebijakan.
  • Adanya strategi pengurangan emisi pada pencemaran udara. Misalnya seperti menggencarkan uji emisi juga penggunaan transportasi umum.
  • Dan yang terakhir adalah Pemprov mengimbau seluruh warga untuk mengecek kualitas udaranya dengan aplikasi sesuai dengan standar nasional. Seperti menggunakan JAK, BMKG, atau ISPU.

3. Arahan dari Presiden Jokowi

Kualitas udara sebelumnya memang menjadi pembahasan dalam rapat utama di Istana Merdeka, Senin (14/8/23).  Jokowi mengungkapkan bahwa salah satu penyebab kualitas udara Jabodetabek memburuk karena adanya musim kemarau.

Baca Juga  Pantau Hasil Sitaan dan Rampasan Negara di Ternate, Tim Pendampingan Kemenkumham Maluku Utara Pastikan Kondisi Barang Aman dan Terawat

Oleh karena itu, Presiden Jokowi memberikan arahan pada lembaga terkait untuk melakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara. Seperti melakukan rekayasa cuaca untuk memancing hujan pada kawasan Jabodetabek.

Presiden juga meminta agar regulasi percepatan penerapan batasan emisi, untuk wilayah Jabodetabek segera lembaga terkait tetapkan. Kemudian juga memberi arahan untuk memperbanyak ruang terbuka hijau.

Jokowi menyampaikan harus segera menyiapkan anggarannya. Jika perlu juga berikan dorongan pada kantor-kantor untuk melakukan hybrid working, yang mana kesepakatannya akan dibahas kembali.

Sedangkan untuk jangka menengahnya, presiden meminta supaya kebijakan untuk mengurangi kendaraan dengan basis fosil segera lembaga terkait terapkan. Dan meminta warga untuk beralih menggunakan moda transportasi massal saja.

Dan untuk jangka panjangnya, Presiden Jokowi menekan pentingnya untuk memperkuat mitigasi juga melakukan adaptasi terhadap perubahan cuaca.

Sehingga meminta pengawasan lebih untuk sektor industri juga pembangkit listrik khususnya Jabodetabek. Serta meminta warga mendapatkan edukasi lebih tentang polusi udara. Agar tidak terjadi lagi kualitas udara Jakarta buruk seperti sepekan ke belakang.

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Hari Lahirnya Pancasila Setiap Tanggal 1 Juni

1 Juni 2024 - 03:03 WIB

Hari Lahirnya Pancasila Setiap Tanggal 1 Juni

Apa peran Ahmad Soebardjo untuk kemerdekaan Indonesia?

26 Mei 2024 - 12:07 WIB

Ahmad Soebardjo

Karyawan Minimarket di Depok Bobol Brankas Tempatnya Bekerja untuk Judi Online

9 Desember 2023 - 13:55 WIB

karyawan minimarket mencuri uang untuk main judi

Calon Legislatif Dapil 6 Kabupaten Indramayu Ainun Nadjib S.H., Melakukan Kegiatan Sosialiasi di Kecamatan Haurgeulis

5 November 2023 - 09:01 WIB

Haurgeulis Ainun Nadjib

Kanwil Kemenkumham Sulawesi Barat Hadiri Simulasi Pengamanan Pemilu Tahun 2024

12 Oktober 2023 - 16:37 WIB

Simulasi pengamanan kota (dok. istimewa)

Tingkatkan Layanan, Kanwil Kemenkumham Sulawesi Barat Laksanakan Sosialisasi Sapo Perdes

12 Oktober 2023 - 16:32 WIB

Kanwil Kemenkumham Sulawesi Barat sosialisasi Sapo Perdes (dok. istimewa)
Trending di News