Domestik.co.id – Kabupaten Kediri sedang giat membangun Bandara Dhoho yang direncanakan akan selesai tahun 2024. Pembangunan bandara baru ini terus dipercepat untuk mencapai target tersebut.
Keterangan resmi dari Kementerian Perhubungan pada Jumat, 14 Juli 2023, mengungkapkan bahwa kemajuan dalam pembangunan bandara Doho telah mencapai 94,31% dari total proyek.
Rincian progres ini meliputi pekerjaan di sisi darat atau landside yang telah mencapai 75,78%, serta akumulasi pekerjaan di sisi udara atau airside yang mencapai 97,85%. Bandara Dhoho merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tengah giat dikerjakan.
Fakta Menarik Tentang Bandara Dhoho
Ada berbagai fakta menarik terkait Bandara di Kediri ini. Berikut beberapa fakta yang perlu anda ketahui tentang bandara Doho Kediri.
Tanpa Campur Tangan APBN
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa Bandara Dhoho ini menjadi prestasi unik. Karena menjadi proyek pertama yang didirikan oleh sektor swasta, tanpa melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Bandara Doho Kediri ini memiliki luas tampung penumpang mencapai 18.000 meter persegi dan biaya yang dipersiapkan sejumlah 6 Triliun. Bandara Dhoho direncanakan dapat melayani hingga 1,5 juta penumpang setiap tahunnya.
Dikelola Anak Perusahaan Gudang Garam
Bandara Internasional Dhoho Kediri, yang dikelola oleh PT Surya Dhoho Investama sebagai anak usaha dari PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Dijadwalkan akan memulai operasionalnya pada bulan Oktober 2023. Selain menjadi bandara komersial, rencananya bandara ini juga akan berfungsi sebagai embarkasi bagi jamaah haji dan umrah di wilayah Jawa Timur.
Dengan panjang lintasan mencapai 3.000 meter, bandara ini akan mampu menerima pesawat dengan muatan besar. Hal ini menjadikannya tempat yang ideal untuk keberangkatan jamaah haji dan umrah.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, juga mengungkapkan bahwa bandara ini akan dioperasikan melalui Kerjasama Operasi (KSO). Antara PT Surya Dhoho Investama dan Angkasa Pura I, dengan nilai proyek mencapai Rp 6,6 triliun.
Bandara Dhoho Bisa Untuk Umroh
Bandara ini memiliki landasan yang sesuai untuk menampung pesawat dengan muatan besar, termasuk pesawat yang khusus digunakan untuk angkutan jamaah haji dan umrah.
Dengan demikian, fasilitas ini akan mengurangi kebutuhan bagi jamaah haji dan umrah di Kediri dan sekitarnya untuk melakukan penerbangan dari kota-kota lain seperti Surabaya atau Jakarta.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan, “Dengan pembangunan bandara ini, diharapkan para jamaah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah di sekitar Kediri akan dipermudah untuk menempuh perjalanan menuju Tanah Suci. Garuda Indonesia dan Batik Air juga telah menunjukkan minat untuk beroperasi di sini.”
Pernyataan ini disampaikan oleh Budi Karya Sumadi saat acara penandatanganan perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Jakarta pada Rabu, 7 September 2022.
Merupakan Pembangunan Strategis
Proses groundbreaking atau peletakan batu pertama untuk pembangunan bandara ini telah dimulai sejak pertengahan April 2020.
Ketua PT Surya Dhoho Investama, Istata Siddharta, menjelaskan bahwa bandara ini akan menjadi fasilitas publik yang akan memberikan manfaat khususnya bagi wilayah Kediri dan sekitarnya. Bandara ini direncanakan sebagai alternatif penting di Jawa Timur.
Ia juga menambahkan, “Sejauh ini berjalan lancar saja pembangunannya dan juga sudah cocok dengan target yang telah diharapkan. Kami juga berharap proyek ini bisa segera selesai pada akhir tahun 2023.”
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sangat mengutamakan pembangunan bandara ini dan menargetkan penyelesaian yang cepat. Sebagai hasilnya, proyek ini termasuk dalam lingkup Peraturan Presiden Nomor 109/2020 yang bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).