Domestik.co.id – Pertandingan perebutan tempat ketiga gelaran Piala AFF U-23 menjadi sebuah mimpi buruk bagi Malaysia. Bermain melawan sang tuan rumah Thailand, Malaysia harus kembali menelan kekalahan dari sang lawan. Sempat menahan imbang Pasukan Gajah Perang Muda tanpa gol hingga waktu normal usai, Malaysia akhirnya kandas melalui adu tendangan penalti.
Kekalahan yang didapatkan oleh Malaysia ini bukan hanya berarti mereka harus pulang tanpa titel. Namun, kekalahan dari Thailand pada laga perebutan tempat ketiga tersebut juga memastikan Malaysia tak mampu memperbaiki catatan penampilan mereka di turnamen Piala AFF U-23.
Berkaca dari laman aseanfootball.org, selama empat kali tampil di ajang ini, catatan terbaik Malaysia adalah menempati peringkat keempat di turnamen. Pada edisi perdana tahun 2005, Malaysia yang di babak semi final kalah dari Singapura dengan skor 1-2, harus tertunduk lesu selepas dikandaskan oleh Myanmar dengan skor 4-2 melalui adu tendangan penalti.
Berlanjut di Piala AFF U-23 edisi 2019, Malaysia yang menjadi salah satu tim unggulan, justru harus pulang cepat setelah kalah bersaing dengan Kamboja dan Indonesia di grup B. Dalam tiga laga fase grup, Malaysia hanya mampu mengoleksi 4 poin, dan menempati posisi ketiga di klasemen akhir grup.
Pun demikian halnya dengan Piala AFF U-23 edisi 2022 lalu. Malaysia yang berada di grup B bersama Laos pasca mundurnya Myanmar dan Indonesia, tak mampu lolos ke fase empat besar karena dalam dua kali laga harus menelan kekalahan dari Laos.
Dengan demikian, dari tiga keikutsertaan mereka di ajang Piala AFF U-23, catatan terbaik yang Malaysia torehkan adalah menjadi semifinalis alias tim peringkat empat turnamen.
Dan kini, di edisi 2023, pencapaian yang didapatkan oleh Malaysia pun tak mengalami peningkatan. Dalam perebutan tempat ketiga melawan Thailand, skuat Harimau Muda kembali menelan kekalahan, dan harus mengakhiri turnamen dengan menduduki posisi keempat.
Itu artinya, pada Piala AFF U-23 kali ini, Malaysia masih belum bisa memperbaiki catatan pencapaian mereka yang sejauh ini hanya menjadi tim peringkat keempat dalam turnamen sebagai pencapaian tertingginya.