Momen Bersejarah: 20 Juni 1837 Victoria Menjadi Ratu Inggris dan Awal Era Baru

20 Juni 1837 Victoria Menjadi Ratu Inggris

Awal Era Victoria: Sebuah Titik Balik Sejarah

domestik.co.id – Tanggal 20 Juni 1837 tercatat sebagai momen penting dalam sejarah Inggris ketika seorang wanita muda bernama Alexandrina Victoria, yang saat itu baru berusia 18 tahun, naik takhta sebagai Ratu Inggris.

Peristiwa ini menandai dimulainya Era Victoria, sebuah periode yang kelak dikenal sebagai salah satu era paling berpengaruh dalam sejarah modern Inggris.

Bacaan Lainnya

Victoria menggantikan pamannya, Raja William IV, yang wafat tanpa memiliki ahli waris langsung. Sebagai cucu dari Raja George III, Victoria merupakan penerus sah takhta, meskipun tidak langsung dididik untuk menjadi seorang ratu.

Namun, hari itu menjadi awal dari pemerintahan yang berlangsung selama lebih dari 63 tahun, menjadikannya penguasa terlama dalam sejarah Inggris hingga dikalahkan oleh Ratu Elizabeth II pada abad ke-21.

Latar Belakang Politik dan Sosial Inggris Tahun 1837

Inggris pada awal abad ke-19 merupakan negara dengan perubahan besar di berbagai bidang. Revolusi Industri telah mengubah wajah ekonomi dan struktur sosial masyarakat.

Masyarakat urban berkembang pesat, tetapi juga muncul ketimpangan ekonomi, kemiskinan, dan krisis moral akibat percepatan perubahan yang belum sepenuhnya terkelola.

Secara politik, sistem monarki konstitusional Inggris mulai menyesuaikan diri dengan prinsip demokrasi. Parlemen mulai memiliki kekuasaan lebih besar, dan peran raja atau ratu bersifat simbolik meskipun tetap penting dalam sistem kenegaraan.

Dalam konteks ini, naiknya Victoria ke takhta dipandang sebagai harapan baru bagi stabilitas dan kemajuan negara.

Baca Juga  Peristiwa Sejarah 7 Juni jet Suriname Airways jatuh

Naiknya Victoria ke Takhta: Proses dan Simbolisme

Pada pagi hari tanggal 20 Juni 1837, Victoria dipanggil dari tidurnya di Kensington Palace dengan kabar bahwa pamannya telah wafat pada dini hari.

Dalam tradisi kerajaan, begitu sang raja wafat, penerus langsung dinyatakan sebagai raja atau ratu secara otomatis. Dengan demikian, Victoria dinyatakan sebagai Ratu Inggris pada hari itu juga.

Prosesi resmi penobatan berlangsung setahun kemudian, yaitu pada 28 Juni 1838, di Westminster Abbey. Namun, pengangkatan resminya sebagai ratu sudah berlaku sejak 20 Juni 1837.

Dalam berbagai catatan sejarah, hari tersebut dianggap sebagai momen penting yang menandai berakhirnya era Hanover dan dimulainya Era Victoria.

Citra Ratu Muda dan Harapan Rakyat

Masyarakat Inggris saat itu menyambut naiknya Ratu Victoria dengan penuh antusiasme. Sebagai sosok muda dan perempuan, Victoria dipandang membawa angin segar dan harapan bagi perubahan yang positif.

Banyak yang berharap bahwa sang ratu akan mampu menjaga stabilitas dan memberikan arah moral bagi bangsa yang tengah mengalami pergolakan sosial dan ekonomi.

Victoria pun menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi. Meskipun kekuasaannya dibatasi oleh sistem konstitusional, ia tetap menjadi simbol penting bagi persatuan nasional.

Kecerdasannya, kedisiplinan, dan komitmennya terhadap nilai-nilai keluarga menjadikannya panutan bagi banyak rakyat Inggris.

Dampak Pemerintahan Ratu Victoria

Masa pemerintahan Victoria (1837–1901) menjadi era dengan perkembangan luar biasa di berbagai bidang:

  1. Industri dan Ekonomi: Inggris menjadi pusat Revolusi Industri. Transportasi modern seperti kereta api berkembang pesat, begitu pula dengan sektor manufaktur dan perdagangan.
  2. Politik dan Reformasi: Beberapa reformasi penting terjadi, seperti Reform Act 1832 yang memperluas hak pilih, dan penguatan parlemen sebagai pusat kekuasaan legislatif.
  3. Budaya dan Moralitas: Munculnya nilai-nilai moral khas Era Victoria, seperti etika kerja, kesopanan, dan stabilitas keluarga, menjadi dasar budaya Inggris modern.
  4. Imperialisme dan Ekspansi: Di bawah kepemimpinan Victoria, Kekaisaran Inggris mencapai puncak kejayaannya, menjadikannya kekuatan global dengan koloni di berbagai belahan dunia.
Baca Juga  Peristiwa Sejarah 13 Agustus

Warisan Sejarah: Lebih dari Sekadar Monarki

Warisan yang ditinggalkan Ratu Victoria tidak hanya berkaitan dengan keberhasilan politik dan ekonomi, tetapi juga dalam pembentukan identitas nasional Inggris. Ia menjadi simbol kuat kebangsaan, stabilitas, dan moralitas yang hingga kini masih dikenang.

Bangunan, monumen, dan institusi yang dinamai dengan nama Victoria tersebar luas di seluruh bekas wilayah kekuasaan Inggris, dari Inggris sendiri hingga Kanada, India, dan Australia. Era ini bahkan melahirkan istilah “Victorian Era” yang merujuk pada gaya arsitektur, sastra, dan norma sosial khas abad ke-19.

Peristiwa 20 Juni 1837 bukan hanya tentang naiknya seorang perempuan muda ke tampuk kekuasaan. Lebih dari itu, momen tersebut menjadi titik awal dari sebuah era transformasi besar dalam sejarah Inggris dan dunia.

Kepemimpinan Ratu Victoria membuktikan bahwa seorang ratu muda pun bisa menjadi simbol kekuatan, perubahan, dan stabilitas.

Bagi masyarakat modern, mengenang hari ketika Victoria menjadi Ratu Inggris adalah mengenang sebuah era di mana nilai, tradisi, dan inovasi berjalan seiring.

Warisannya masih terasa hingga hari ini, menjadikan peristiwa tersebut tetap relevan dalam wacana sejarah global.

 

Lamar Sekarang

Pos terkait